Laporan Praktikum Filum Echinodermata dan Mollusca
Identifikasi & Klasifikasi Hewan
Invertebrata
Filum (Echinodermata, Mollusca)
Nikmatul Hasanah
Prodi Tadris Biologi, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Jember
NIM: T20158012
ABSTRAK
Hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu hewan vertebrata dan hewan invertebrata.
Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Filum Echinodermata
dan Mollusca adalah salah satu dari hewan invertebrata. Filum Echinodermata merupakan hewan yang permukaan kulitnya berduri, kelompok
hewan ini
meliputi Bintang Laut (Kelas Asteroidea),
Bintang Ular (Kelas Ophiuroidea), Mentimun Laut atau Teripang (Kelas
Holothuroidea), Lilia Laut (Kelas Crinoidea). Filum
Mollusca merupakan hewan yang bertubuh lunak, kelompok hewan ini meliputi bekicot
(Kelas Gastropoda), Dentalium vulgare (Kelas Scaphopoda), cumi-cumi
(Kelas Cephalopoda), kerang (Kelas Pelecypoda atau Bivalvia). Praktikum
ini dilaksanakan pada Senin, 16 April 2018, Pukul 10.30-12.30 WIB. Bertempat di
Laboratorium Terpadu IAIN Jember. Praktikum
ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi spesimen Echinodermata
dan Mollusca berdasarkan kunci identifikasinya, mengklasifikasikan spesimen
dari echinodermata dan mollusca serta membuat dendogram dari kedua filum
tersebut. Praktikum ini menggunakan metode pengamatan. Pada filum Echinodermata
(bintang ular, teripang, dan bulu
babi) ketiga spesimen tersebut mempunyai karakter morfologi yang berbeda-beda.
Sedangkan dari filum Mollusca (bekicot, kerang, dan cumi-cumi) ketiganya juga
mempunyai karakter morfologi yang berbeda-beda juga.
Kata kunci: Echinodermata/Mollusca/Spesimen
PENDAHULUAN
Kita
sebagai makhluk ciptaan-Nya patut bersyukur dengan apa yang telah di
ciptakannya. Di bumi ini, keanekaragaman hewan sangat beragam jenisnya. Oleh
karena itu, kita perlu mengklasifikasikannya untuk mempermudah dalam
memepelajarinya. Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang
beranekaragam dengan cara melihat atau mencari persamaan dan perbedaan ciri dan
sifat pada objek tersebut. Keuntungan yang diperoleh dengan mengklasifikasikan
makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup
yang dipelajari serta mempermudah dalam penamaan nama ilmiah.
Dalam
klasifikasi terdapat kingdom animalia (hewan). Kingdom animalia dapat dibagi
menjadi beberapa filum seperti hewan invertebrata meliputi 9 phylum, yaitu
protozoa, porifera, coelenterate, platyhelmintes, nematheimintes, annelidae,
mollusca, artrophoda, dan echinodermata. (Romimohtarto, 2007). Lamark membagi
invertebrata menjadi dua kelompok yaitu insecta (serangga) dan vermes (cacing).
Tetapi sekarang invertebrata di klasifikasikan ke dalam + 30 sub filum
dari organisme yang sampel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme
yang lebih kompleks seperti mollusca dan artrophoda.
Allah
berfirman dalam Q.S An-Nur ayat 45 bahwasanya :
والله خلق كل دابة من ماء ج
فمنهم من يمش على بطنه ج ومنهم من يمشي على رجلين ج ومنهم
من يمشي على اربع قلى يخلق الله ما يشاء قلى ان الله على كل شيء قدير
Artinya
: Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang
berjalan diatas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian
(yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
http://tafsirq.com/42-an-nur /ayat-45
Filum
Echinodermata berasal dari bahasa latin echinos (duri) dan derma (kulit). Oleh
sebab itu, echinodermata disebut hewan berkulit duri. Echinodermata merupakan
hewan yang tidak memilik segmen. Kulit tubuh berduri dan tersusun atas
lempeng-lempeng zat kapur. Gerakan Echinodermata dilakukan dengan kaki
amburakal. Hewan ini banyak hidup di perairan laut. Berkembang biak secara
seksual dan pembuahan berlangsung di air. Dan memiliki daya regenerasi. Filum
ini terbagi atas kelas Asteroidea seperti bintang laut, Echinoidea
seperti bulu babi, Ophiuroidea seperti bintang ular, Holothuroidea
seperti teripang dan Crinoidea seperti lilia laut.
Kata
mollusca berasal dari bahasa latin “mollis” yang berarti lunak. Oleh sebab itu,
mollusca disebut hewan bertubuh lunak. Tubuh mollusca berbentuk bulat simetris
dan tidak bersegmen. Hidup di air laut, tawar dan di darat. Sebagian besar jenis
mollusca memiliki cangkang(mantel), yaitu lapisan jaringan yang menutupi
organ-organ viseral dan membentuk rongga mantel. Cangkang mollusca tersusun
atas zat kapur yang berguna untuk melindungi diri. Namun ada yang tidak
memiliki cangkang. Filum ini di bagi menjadi beberapa kelas yaitu: Amphineura/Polyplachopora,
Gastropoda, Scaphopoda, pelecypoda dan Cephalopoda.
METODE PENELITIAN
Praktikum
yang berjudul “Pengamatan Hewan Invertebrata” Filum Echinodermata dan Mollusca ini
dilaksanakan pada Senin, 16 April 2018. Pukul 10.30–12.30 WIB. Bertempat di
Laboratorium Terpadu IAIN Jember. Adapun alat-alat yang
digunakan dalam praktikum antara lain alat seksi, papan seksi, kaca pembesar (Loup),
penggaris, jarum pentul, buku identifikasi, lembar pengamatan & alat
tulis. Sedangkan untuk bahan yang digunakan antara lain spesimen Echinodermata
(bintang ular, bulu babi, dan teripang), spesimen Mollusca (cumi-cumi, kerang,
dan bekicot). Metode yang digunakan adalah pengamatan langsung terhadap
spesimen yang diamati. Cara kerja untuk praktikum dari spesimen yang diamati
diatas yaitu 1). Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, 2). Meletakkan
spesimen diatas papan seksi, 3). Mengamati spesimen dengan menggunakan kaca
pembesar (Loup), 4). Mencatat karakter morfologi yang meliputi (bentuk
tubuh, daerah anterior dan posterior, warna tubuh, simestri tubuh, dan ukuran tubuh),
5). Menggambarkan secara skematis dan memberi keterangan pada bagian-bagian
tubuh yang ditunjuk, 6). Menuliskan klasifikasi mulai dari tingkat kingdom
sampai spesies, menuliskan kunci identifikasinya dan membuat dendogram
berdasarkan karakter morfologi yang telaah diamati, 7). Menganalisis hasil
pengamatan.
HASIL
Tabel 1.1 Gambar Pengamatan Spesimen
Echinodermata dan Spesimen Mollusca
Spesimen Echinodermata
|
||
Gambar literatur
|
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
|
||
Spesimen Mollusca
|
||
Gambar literatur
|
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
Berdasarkan hasil dari Tabel 1.1
diatas bahwa pada Spesimen Echinodermata (bintang ular, teripang, dan bulu
babi) didapatkan dari Pantai Papuma Ambulu-Jember. (bintang ular)
untuk identifikasinya memiliki bentuk tubuh berlengan, simetri radial, warna
tubuh coklat kehitaman dengan bagian
bawah bewarna putih, panjang lengan 20 cm dengan lebar 2 cm. Selanjutnya (teripang)
untuk identifikasinya memiliki bentuk tubuh panjang-lunak, warna tubuh
hitam dengan corak warna coklat, simetri bilateral, daerah anus dan mulut
terletak di kedua ujungnya yang berlawanan, memiliki ukuran panjang, lebar.
Selain itu (bulu babi) untuk identifikasinya terdapat oral dan
aboral, memikili bentuk tubuh yang bulat-berduri, warna tubuh kehitaman, simetri
radial. Sedangkan pada Spesimen Mollusca (bekicot) untuk
identifikasinya memiliki bentuk tubuh lunak-bercangkang, terdapat daerah
anterior dan posterior, warna tubuh abu-abu kehitaman, warna cangkang coklat
tua, simetri bilateral, memiliki ukuran
panjang cangkang 7,5 cm, lebar cangkang 5 cm, perputaran cangkang searah jarum
jam. Selanjutnya (kerang) untuk identifikasinya memiliki bentuk
tubuh oval, lunak-bercangkang, warna tubuh hitam, simetri bilateral, memiliki
panjang 6,5 cm, lebar 3,4 cm. Selain itu (cumi-cumi) untuk
identifikasinya memiliki bentuk tubuh lunak, tidak bertulang belakang, memiliki
warna tubuh putih bintik-bintik hitam, simetri bilateral, ukuran panjang 24 cm,
lebar 4 cm.
Filum Echinodermata dibagi
dalam 5 kelas yaitu kelas Asteroidea (yang dalam bahasa inggris dikenal
dengan sebutan starfish,) hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan,
contoh dari kelas Asteroidea ini adalah bintang laut. Kelas Echinoidea
(hewan yang biasanya hidup di daerah pantai, atas batu karang, dasar laut,
dalam lumpur, sumur yang berada di daerah pantai, dan muara sungai.
Karakteristik hewan-hewan yang termasuk dalam kelas Echinoidea diantaranya
berbentuk bundar tak berlengan, memiliki duri yang dapat digerakkan, contohnya
dalah landak laut atau disebut dengan bulu babi). Kelas Ophiuroidea (hewan
yang memiliki hubungan dekat dengan bintang laut, mereka berjalan di dasar laut
dengan menggunakan lengan yang fleksibel yang digunakan untuk bergerak. Contoh
hewan dari kelas Ophiuroidea adalah bintang ular yang umumnya memiliki
lengan berbentuk seperti cambuk yang memiliki panjang bisa mencapai 60 cm (2
kaki) pada spesimen terbesar. Terdapat sekitar 1500 spesies bintang ular yang hidup
sekarang, dan mereka mayoritas ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter
(1620 kaki). Kelas Crinoidea (contoh hewan dari kelas Crinoidea ini
adalah lili laut). Lili laut memiliki karakteristik tidak bertangkai,
makroskopis, tidak berkepala, tidak berduri, memiliki bentuk seperti nenek
moyangnya yaitu oral ke atas, tubuh terdiri dari calyx, dan mempunyai 5 buah
tangan (panjang & lentur). Rangka tubuh dari kalsium karbonat, tangan
bercabang 2 pada pangkal hingga seperti mempunyai 10 tangan. Pada tangan
terdapat barisan cabang-cabang kecil untuk menangkap makanan (pinula), terdapat
tangkai panjang yang berguna untuk menempelkan kelas ini pada bebatuan.
Terdapat celah ambulakral bersilia di oral lengan dan pinula, degan ciri yang
memanjang di ujung tangkai atau bawah oral yang berguna untuk melekatkan tubuh.
Rangka kapur sebagai rangka internal untuk perlindungan dan penegak. Sistem
saraf jala, pernapasan dengan menggunakan insang kulit. Yang terakhir dari
kelas Holothuriodea (contoh hewan dari kelas ini adalah teripang atau
timun laut) merupakan hewan yang tersebar luas di lingkungan laut diseluruh
dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra
Hindia dan Pasifik Barat. Ditemukan ada 1200 jenis timun laut, 30 jenis
diantarannya adalah kelompok teripang.
Filum Mollusca berasal
dari bahasa latin yaitu “Mollis” yang berarti lunak. Jadi Mollusca adalah hewan
yang bertubuh lunak dan tidak
bersegmen-segmen biasanya badan ditutupi oleh cangkang atau concha.
Karakteristik umum tidak bersegmen, bilateral simetris, tripoblastik, tubuh
lunak, dilindungi pallium (mantel) bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian
ventral adalah kaki muskuler dan bagiandorsal adalah masa viscera. Mollusca
bersifat kosmopolit, artinya ditemukan dimana-mana, didarat, dilaut, air tawar
mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Ini menunjukkan kemampuan
adaptasi Mollusca terhadap lingkungan yang sangat tinggi. Alat kelamin umumnya
terpisah (dioseus), tapi ada pula yang hermaprodit. saluran pencernaan makanan
lengkap glandula digestoria dan glandula salivaria, mulut dilengkapi dengan
radulah. Saluran pencernaan makanan kadang-kadang mengalami torsi, respirasi
dengan insang, paru-paru (dalam cavum palii), hidup terestrial atau aquatik.
Pembagian Mollusca berdasarkan
simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem syarafnya terbagi atas 5 kelas
yaitu : Kelas Amphineura/Polyplacophora, memiliki bentuk tubuhnya bulat telur,
pipih, dan simetri bilateral, mulut tidak berkembang baik dan terletak di
bagian kepala (anterior), sedangkan anus terletak di bagian posterior. Hewan
ini tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel
yang dilengkapi 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak serabut-serabut insang
yang berlapis-lapis. Kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin. Saluran
mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah perut
(radula).
Kelas Gastropoda, menggunakan
perut sebagai kakinya. Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi
jumlah spesies anggotanya setelah insecta (serangga). Gastropoda memiliki
sistem pencernaan makanan yang lengkap dan mulut yang dilengkapi struktur gigi
yang disebut radula. Gastropoda termasuk herbivora. Namun, tidak semua
Gastropoda adalah herbivora. Beberapa Gastropoda bersifat karnivora, saprofit,
dan parasit. Gastropoda memiliki sistem peredaran darah terbuka. Hidup di laut
dan ada yang hidup di air tawar. Selain itu, ada pula yang hidup di daratan.
Gastropoda air memiliki alat kelamin yang terpisah. Beberapa spesies melepaskan
telur dan sperma langsung ke dalam air. Pada beberapa spesies, alat kelaminnya
terpisah dan fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina. Adapun pada beberapa
spesies lainnya, perkembangan sel telur yang telah dibuahi terjadi di dalam
induk betina. Contoh spesies Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica),
siput laut (Littorina sp.), dan siput air tawar (Llimnaea sp).
Selain itu, terdapat Gastropoda yang tidak memiliki cangkang, antara lain Eubranchius
dan Kimax.
Kelas Scaphopoda, contoh dari
kelas ini adalah adalah Dentalium vulgare. Hewan ini hidup di laut atau
di pantai yang berlumpur. Memiliki cangkang yang tajam, berbentuk
taring/terompet yang kedua ujungnya terbuka karena disesuaikan dengan tempat
hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di pasir/lumpur.
Kelas Cephalopoda, memiliki
tubuh bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem
syaraf berkembang dipusatkan di kepala, terdiri atas simpul otak, simpul kaki,
dan simpul alat-alat dalam. Cephalopoda berasal dari kata cephalo yang artinya
kepala dan podos yang artinya kaki. Cumi-cumi dan gurita adalah Cephalopoda
yang cukup dikenal. Pada cumi-cumi, rangka dalam tubuhnya dihasilkan dari zat
hasil sekresi internal oleh mantel. Adapun, gurita tidak memiliki rangka sama
sekali.
Pada Cephalopoda, kaki telah
berevolusi menjadi lengan yang panjang dekat kepala. Cumi-cumi memiliki 10
lengan, sedangkan gurita memiliki 8 lengan. Cephalopoda menggunakan lengannya
ini untuk menangkap mangsanya dan memasukkannya ke dalam mulut. Semua Cephalopoda
adalah karnivor. Dalam mulutnya, terdapat beberapa pasang struktur seperti gigi
yang digunakan untuk menggigit dan merobek mangsanya. Sistem pencernaannya dari
mulut-kerongkongan-lambung-usus-anus yang letaknya pada bagian tubuh disebelah
bawah sifon. Respirasinya menggunakan insang, sedangkan sirkulasinya adalah
peredaran darah tertutup. Jantung mempunyai satu bilik dan dua serambi. Sistem
eksresi berupa kantong ginjal. Alat kelaminnya sudah terpisah. Pada kulit
Cephalopoda mengandung kromatofor, yaitu pigmen yang memungkinkan tubuhnya
berubah warna. Cephalopoda sudah memiliki sistem peredaran darah tertutup dan
sistem pencernaan yang sempurna. Contoh spesies Cephalopoda antara lain, gurita
(Octopus sp.), sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (Loligo
indica), dan Nautilus sp.
Kelas Pelecypoda/Bivalvia,
mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut diikat oleh ligamen
sebagai pengikat yang kuat dan elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka
atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar, yaitu pada bagian
anterior dan posterior. Ketika menutup, cangkang melindungi bivalvia dari
predatornya. Tampak garis konsentris yang sejajar. Garis tersebut sebagai garis
prtumbuhan yang menunjukkan masa pertumbuhan lamban atau tidak pertumbuhan. Garis
ini berselang-seling dengan pita pertumbuhan yang menunjukkan pertumbuhan
cepat. Semakin banyak garis dan pita biasanya paling tebal, menonjol letaknya
pada bagian persendian yang disebut Umbo. Pada bagian posterior cangkang ada
dua macam celah yang disebut Sifon. Berfungsi untuk keluar masuknya air dan zat
sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak dibagian sebelah bawah sifon keluar yang
berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan makanan.
Cangkang dari kelas
Pelecypoda/Bivalvia terdiri atas bagian-bagian berikut: Periostrakum,
Periostrakum merupakan lapisan terluar, dibentuk dari zat kitin yangdisebut
konkiolin berfungsi sebagai pelindung. Jika basah berwarna biru tua, jika
kering berwarna coklat. Prisma, Prisma merupakan lapisan tengahyang tersusun
dari kristal kalsit. Nakre, Nakre disebut sebagai lapisan induk mutiara yang
tersusun dari lapisan lapisan tipis paralel dan kalsit (karbonat) yang tampak
mengkilat. Mantel, Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel
nakreas (yang sekretnya membentuk lapisan nakreas dan membentuk mutiara)
jaringan ikat, dan sel-sel epitelium yang bersilia.
Kaki dari kebanyakan Bivalvia
terspesialisasi untuk hidup pada lumpur halus atau pasir. Silia di insang
menciptakan aliran air dalam rongga mantel. Mucus di insang menjebak plankton
dari air. Silia menyapu mucus dan partikel makanan ke dalam mulut. Oksigen dari
air berdifusi dari air ke darah dan sebaliknya. Selain itu, Bivalvia memiliki
organ ekskresi yang disebut nefridia. Umumnya, Bivalvia hanya memiliki satu
alat kelamin, jantan atau betina. Sperma dan sel telur dikeluarkan ke dalam air
dan fertilisasi terjadi di luar tubuh induk. Larva berenang bebas pada fase ini
dan menetap di dasar, kemudian berkembang menjadi dewasa. Contoh spesies
Bivalvia, antara lain Chlamys opercularis, kerang (Anadara sp.),
tiram mutiara (Pinctada maxima), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
ANALISIS DATA
Ophiocomina
nigra adalah bintang
rapuh besar dengan lima lengan sempit hingga panjang 125 mm dan cakram pusat
yang cukup berbeda hingga 25 mm lebar. Diameter 25 cm dalam beberapa kasus.
Warna umum hitam atau berbagai warna coklat, tetapi spesimen berwarna pucat
kadang-kadang terjadi. Permukaan atas dari disk ditutupi dengan butiran halus
yang mengaburkan lempengan yang menutupi permukaan. Diameter cakram kira-kira
seperlima dari panjang lengan. Lengannya lebih tebal dari lengan bintang yang
paling rapuh. Lengan duri tipis dan berwarna putih atau abu-abu. Habitat dapat
ditemukan pada kedalaman hingga 400 meter. Itu tidak pemilih pada habitat,
tampaknya berkembang pada substrat apapun. Kadang-kadang muncul dalam jumlah besar,
lebih dari 100 individu per m2. Di bagian bawah butiran dibatasi ke bagian
terluar dan lempeng terlihat ke arah mulut pusat. Ini dikelilingi oleh alat
makan yang dikenal sebagai lentera Aristoteles dengan lima gigi bergigi
masing-masing dengan lempeng rahang oval. Ada susunan duri yang mirip sisir di
kedua sisi lengan yang memberi mereka penampilan yang kasar. Di sisi atas,
setiap segmen lengan ditutupi oleh pelat lebar dengan 5 hingga 7 duri. Di
bagian bawah ada kaki tabung tetapi ini tidak memiliki pengisap (sucker).
Klasfikasi Bntang
Ular (Ophiocomina
nigra) :
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Ophiuroidea
Ordo :
Ophiurida
Family : Ophiocomidae
Genus : Ophiocomina
Spesies : Ophiocomina nigra (Sumber: Abildgaard, 1789).
Karakter Morfologi :
Bentuk tubuh : Keras, berlengan-lengan
Daerah anterior & posterior : -
Warna tubuh : Bagian atas bewarna coklat kehitaman, bagian bawah bewarna putih
tulang
Simetri tubuh : Radial
Ukuran tubuh : Panjang lengan 20 cm,
lebar 2 cm
Kunci identifikasi
-
Susunan dendogram diatas dari ketiga
spesies menunjukkan bahwa tingkatan dari spesies yang belum terlalu sempurna
hingga sampai sempurna berdasarkan kekomplekan karakter morfologi yang
dimiliki.
Holothuroidea
edulis
atau dikenal dengan teripang hitam, teripang perut merah, Batu Keeling, atau
Pinkfish. Teripang ini memiliki panjang
ukuran maksimum mencapai 35 cm, panjang umumnya 20 cm dan berat hidup sekitar
0.2 kg sampai dengan 0.3 kg dan ketebalan dinding tubuh 3 mm. Teripang Hitam (Holothuroidea
edulis) secara morfologi memiliki penampang tubuh bulat, sisi ventral yang
cenderung datar, dan lubang anus yang bulat. Podia / kaki tabung yang terletak
pada bivium jarang: podia pada bagian trivium berjumlah banyak, pendek dan
gemuk, tersebar pada radii dan
interadii. Mulut terletak di bagian ventral, dikelilingi oleh 20 tentakel
berwarna abu-abu. Anus terletak pada subdorsal. Cubierian tubule (CT) tidak
ada. Terdapat karakteristik warna hitam atau jalur-jalur gelap pada bagian
mediodorsal, warna dibagian lateral lebih terang, trivium mempunyai warna lebih
terang dengan bintik-bintik kecil berwarna hitam. Teripang ini ditemukan di
daerah perairan berkarang, substrat pasir kasar dan tubuhnya diselimuti oleh
pasir halus.
Klasifikasi Teripang
(Holothuria
edulis) :
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuriodea
Ordo :
Aspidochirotida
Family : Holothuridae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria edulis
Karakter Morfologi
:
Bentuk tubuh : Bulat
Daerah anterior & posterior : Terlihat
Warna tubuh : Hitam dengan corak bewarna coklat
Simetri : Bilateral
Ukuran tubuh : Panjang 20
cm
Kunci Identifikasi
-
Dendogram
Echinometra mathaei tumbuh
dengan diameter uji sekitar 5 cm (2,0 inci). Warnanya cukup bervariasi tetapi
tes biasanya berwarna gelap. Duri kadang-kadang berwarna hijau dan ungu dengan
ujung ungu atau seluruhnya berwarna hijau dengan ujung ungu tetapi landak laut
ini dapat dibedakan dari spesies lain dengan cincin pucat yang khas di pangkal
masing-masing tulang belakang.
Echinometra mathaei menggunakan duri
dan gigi (bagian dari mulut yang dikenal sebagai lentera Aristoteles) untuk
menggali dirinya sendiri ke dalam batuan basal dan berkapur di mana ia hidup. Itu muncul dari cekungan ini pada malam hari untuk merumput di alga.
Seperti halnya bulu babi lainnya, pembiakan melibatkan melepaskan gamet ke
dalam kolom air. Pemupukan bersifat eksternal dan larva echinopluteus bersifat
planktonik. Ketika ini menetap di dasar laut, mereka mengalami metamorfosis
menjadi bulu babi remaja. Karena kegiatan penggaliannya, Echinometra mathaei
menyebabkan bioerosion terumbu karang. Predator alami kebanyakan adalah ikan
finfish tetapi ada juga beberapa predasi oleh bintang rapuh dan moluska
gastropoda.
Klasifikasi Bulu
Babi (Echinometra
mathaei) :
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo :
Camarodonta
Family : Echinometridae
Genus : Echinometra
Spesies : Echinometra mathaei (Sumber: Gray, 1825).
Karakter Morfologi
:
Bentuk tubuh : Bulat-berduri
Daerah anterior & posterior : -
Warna tubuh : Kehitaman
Simetri tubuh : Radial
Ukuran tubuh : -
Kunci Identifikasi
-
Dendogram
Achatina
fulica
adalah salah satu jenis keong darat yang terkenal dengan nama bekicot. Struktur
tubuhnya terdiri atas kepala, leher, kaki, dan punuk. Siput ini memiliki
cangkang yang berfungsi sebagai rumah yang simetris bilateral, kepalanya jelas,
mempunyai dua pasang tentakel, sepasang yang panjang bermata pada ujungnya dan
sepasang yang pendek berfungsi sebagai alat indra pembau. Sepasang mata yang
terletak pada bagian posterior yang panjang terdiri dari kornea, lensa mata dan
retina. Pada bagian mulut terdapat radula yang berfungsi untuk memarut daun,
bernafas dengan paru-paru, yaitu melalui apertura pulmonalis (ruang pada rongga
mantel). Cangkang pada siput darat berbentuk kerucut dengan bentuk runcing pada
bagian atasnya.
Alat
pencernaannya berturut-turut terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok,
lambung, usus panjang dan berakhir pada anus yang terletak di atas mulut.
Makanan hewan ini biasanya daun-daun yang tidak berbau dan tidak berbulu. Hewan ini bersifat hermaprodit,
dengan alat reproduksi berupa ovotestes. Alat ini menghasilkan ovum dan
spermatozoa, namun demikian bekicot ini tidak mampu melakukan autofertilisasi
karena masuknya ovum dan spermatozoa tidak
bersamaan. Habitat pada tempat-tempat yang lembab, banyak ditemukan pada
pohon pisang.
Sistem
peredaran darah hewan ini merupakan sistem peredaran darah terbuka. Alat
peredaran darah terdiri atas jantung, dan pembuluh darah yang sederhana. Darah
bekicot tidak berwarna, terdiri dari Plasma darah dan butir-butir darah. Fungsi
darah yaitu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengambilatau mengangkut
sisa-sisa pembakaran.
Siput
ini sangat aktif pada malam hari. Alat geraknya menggunakan sebagian badannya
yaitu perut sehingga disebut hewan berkaki perut (Gastropoda). Cara bergeraknya
yaitu dengan kontraksi dan relaksasi atau bergerak maju dengan gelombang aksi
pada otot-otot pada sisi ventral kaki dimulai dari bagian belakang dan terus ke
depan di atas bekas lendir yang dibuat oleh kelenjar kaki di bawah mulut yang
menyebabkan setiap tempat yang dilewatinya selalu basah. Sistem syaraf berupa
sistem syaraf tangga tali yang disebut dengan ganglion. Sedangkan sistem
ekskresinya berupa nephridia yang terdapat di dekat jantung dan saluran
ureternya terletak di dekat anus.
Klasifikasi Bekicot
(Achatina
fulica)
:
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Class : Gastropoda
Ordo :
Pulmonata
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica (Sumber : Hegner, 1968).
Karakter Morfologi:
Bentuk Tubuh : Lunak-bercangkang
Daerah Anterior & Posterior : Terlihat
Warna Tubuh : Abu-abu kehitaman, warna cangkang coklat tua
Simetri Tubuh : Bilateral
Ukuran Tubuh : Panjang cangkang 7,5 cm, Lebar cangkang 5 cm
Kunci Identifikasi
-
Dendogram
Susunan dendogram diatas dari
spesies menunjukkan bahwa tingkatan dari spesies yang belum terlalu sempurna
hingga sampai sempurna berdasarkan kekomplekan karakter morfologi yang
dimiliki.
Anadonta
anatina merupakan kerang air tawar. Bentuknya lebar dengangaris-garis
tubuhnya tampak. Tekstur tubuhnya licin. Hewan ini biasanyamenguburkan diri dan
dalam saat tertentu mereka pindah dari satu tempat ketempat lain dengan satu
kaki yang dapat dijulurkan di sebelah anterior daricangkok. Kakinya berentuk
pipih seperti kapak. Fungsi kaki ini untuk membuatlubang. Hewan ini disebut
bivalvia karena mempunyai dua buah cangkang danmantelnya menempel pada
cangkang. Di tepi cangkang, mantel terus-menerusmembentuk cangkang baru
sehingga cangkang makin lama makin besar danmenggelembung. Cangkang yang
menggelembung, pada bagian pangkal terdapat pelekatan kedua cangkang yang
membentuk seperti engsel. Kedua cangkangnyadapat menutup kuat karena memiliki
otot aduktor sebagai penghubung kedua cangkang. Insangnya tersusun atas
lempengan-lempengan (lamella).
Klasifikasi Kerang (Anadonta
anatina) :
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Class : Pelecypoda
Ordo :
Eulamellibranchia
Family : Unionidae
Genus : Anadonta
Spesies : Anadonta anatina (Sumber : Jasin, Maskoer :
1984).
Karakter Morfologi:
Bentuk Tubuh : Oval, lunak-bercangkang
Daerah Anterior & Posterior : Terlihat
Warna Tubuh : Hitam
Simetri Tubuh : Bilateral
Ukuran Tubuh : Panjang 6,5 cm, Lebar 3,4 cm
Kunci Identifikasi
-
Dendogram
Susunan dendogram diatas dari ketiga
spesies menunjukkan bahwa tingkatan dari spesies yang belum terlalu sempurna
hingga sampai sempurna berdasarkan kekomplekan karakter morfologi yang
dimiliki.
Cumi-cumi
(Loligo sp) merupakan binatang lunak dengan tubuh berbentuk silindris.
Sirip-siripnya berbentuk triangular atau radar yang menjadi satu pada ujungnya.
Pada kepalanya disekitar lubang mulutnya terdapat 10 tentakel yang dilengkapi
dengan alat penghisap (sucker). Tubuh terdiri dari isi rongga tubuh (visceral
mass) dan mantel. Lapisan isi rongga tubuh berbentuk silinder dengan dinding
sebelah dalam tipis dan halus. Mantel yang dimilikinya berukuran tebal,
berotot, dan menutupi rongga tubuh pada seluruh isi serta mempunyai tepi yang
disebut leher (Hanlon, 1996).
Cumi-cumi
(Loligo sp) merupakan penghuni demersak atau semi plagik pada pada
daerah pantai dan paparan benua sampai kedalaman 400 m. Beberapa spesies hidup
sampai di perairan payau. Cumi-cumi melakukan pergerakan diurnal, yaitu pada
siang hari akan berkelompok dekat dasar perairan dan akan menyebar pada kolom
perairan pada malam hari. Cumi-cumi tertarik pada cahaya (fototaksis positif),
oleh karena itu sering ditangkap dengan menggunakan bantuan cahaya (Pricillia,
2011).
Klasifikasi Cumi-cumi
(Loligo
sp)
:
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Ordo :
Teuthoidea
Family : Loligonidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo sp
Karakter Morfologi
:
Bentuk Tubuh : Lunak, tidak bertulang belakang
Daerah Anterior & Posterior : Terlihat
Warna Tubuh : Putih bintik hitam
Simetri Tubuh : Bilateral
Ukuran Tubuh : Panjang 24 cm, Lebar 4 cm
Kunci Identifikasi
-
Dendogram
SIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan bahwa pada filum Echinodermata adalah
sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, teripang dan beberapa kerabatnya.
Bentuk tubuh Echinodermata simetri radial, memiliki rangka dalam berupakan zat kapur
dengan tonjolan duri dipermukaan. Hewan ini dapat hidup di laut mulai dari pantai
sampai kedalaman kurang lebih 10.000 m. Hidup bebas, gerakannya lambat dan
tidak ada yang hidup parasit. Beberapa spesies hidup menempel (sesil). Sedangkan
filum mollusca yang tergolong tubuhnya lunak, pada bagian anterior terdapat
kepala, kaki yang terletak di bagian ventral, dan bagian dorsal berisi organ
visceral. Anggota dalam filum ini antara lain cumi-cumi, siput, tiram, dan
octopus dan kerabatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hanlon,
R.T. and J.B Messenger. 1996. Cephalod Behavior. Cambridge : University
Press Cambridge
http://tafsirq.com/42-an-nur /ayat-45
diakses pada 21 April 2018, Pukul 13.46 WIB
https://www.scribd.com/doc/114012631/Mollusca-Arthropoda-Dan-Echinodermata
diakses pada 20 April 2018, Pukul 20.50 WIB
Pricillia,
V. 2011. Journal Karakteristik Cumi-cumi (Loligo sp). Departemen
teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor: IPB
Romimohtarto,
Kasijan. 2007. Biologi Laut. Ilmu tentang Pengetahuan Biota Laut.
Jakarta: Djamabatan Anggota IKPI
Komentar
Posting Komentar