Laporan Taksonomi Hewan Vertebrata

 Morfologi & Identifikasi Hewan Vertebrata
Kelas Reptilia

Nikmatul Hasanah
Prodi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Jember
NIM: T20158012
ABSTRAK
Morfologi merupakan bentuk luar suatu organisme yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. Dalam sistem klasifikasi hewan vertebrata dibagi menjadi 5 kelas yaitu: Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia. Vertebrata atau disebut juga hewan bertulang belakang, dalam sistem klasifikasi merupakan subfilum dari filum Chordata. Kelas Reptil berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Ciri khusus, yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit yang menanduk (tidak licin) biasanya dengan sisik atau bercarapace, beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit. Praktikum dilakukan pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2018, Pukul 12.30-14.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Terpadu IAIN Jember. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati karakter morfologi eksternal dari spesimen kelas Reptil yaitu cicak dan ular dengan menggunakan metode pengamatan. Cicak dinding (Hemidactylus frenatus) merupakan hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon yaitu bentuk kepala segitiga, bentuk pupil oval berwarna hitam. Hewan ini  memiliki sisik pada bagian kepala dengan sisik yang halus berwarna cream dan tubuh agak transparan dengan  susunan sisik rapat serta permukaannya halus. Bentuk ekor bulat dan runcing keujung. Ciri khas dari hewan ini yaitu memiliki bercak putih pada bagian dorsal. Reproduksinya seksual ovivar. Ular (Python reticulatus) secara morfologinya terbagi atas bagian kepala, badan, ekor dan juga leher yang menjadi penghubung antara bagian kepala dengan badan. Serta ekor yang dapat membantu dalam proses pergerakan ular. Dari beberapa spesies ular ada beberapa yang spesies yang dapat menghasilkan bisa yang mematikan dan adapula yang tidak menghasilkan bisa.

Kata kunci: Reptilia/Hemidactylus frenatus/ Python reticulatus

.


PENDAHULUAN
Kita sebagai makhluk ciptaan-Nya patut bersyukur dengan apa yang telah di ciptakannya. Di bumi ini, keanekaragaman hewan sangat beragam jenisnya. Oleh karena itu, kita perlu mengklasifikasikannya untuk mempermudah dalam mempelajarinya. Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara melihat atau mencari persamaan dan perbedaan ciri dan sifat pada objek tersebut. Keuntungan yang diperoleh dengan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang dipelajari serta mempermudah dalam penamaan nama ilmiah.
Dalam klasifikasi terdapat kingdom animalia (hewan). Kingdom animalia dapat dibagi menjadi beberapa filum seperti hewan vertebrata meliputi 5 class, yaitu Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, dan Mamalia (Romimohtarto, 2007).
Reptil dan amfibi (seperti katak) termasuk jenis-jenis hewan yang oleh Al-Qur’an disebut sebagai dabbah, ad-dawab, atau man yamsyi ‘ala batnih, sebutan yang lazim diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “binatang melata” atau “hewan yang berjalan di atas perutnya”. Sebutan ini paling tidak dapat kita jumpai dalam Al-Qur’an sebanyak enam kali. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Hajj/22:18 bahwasanya :
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ ۗ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ ۩

Artinya :
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki. (Kementrian Agama RI, 2009).
Reptilia adalah kelompok hewan vertebrata yang hidupnya merayap atau melata di dalam habitatnya. Reptil juga tergolong ke dalam hewan yang berdarah dingin, yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Walaupun berdarah dingin reptil melakukan pembiakan di darat. Tubuh reptil ditutupi oleh sisik-sisik atau plot-plot dari bahan tanduk (horny scales or plates) yang kering atau tanpa kelenjer. Umumnya reptil mempunyai dua pasang kaki, masing-masing mempunyai lima jari yang bercakar, tetapi pada jenis-jenis tertentu kakinya mereduksi atau sama sekali tidak ada. Rangka dari bahan tulang, oksipital, kondil hanya satu. Tipe gigi pada reptil adalah labyrinthodont (pada reptile fosil), acrodont, pleurodont, dan thecodont. Jantungnya mempunyai empat ruangan, dua atrium dan dua ventrikel, tetapi pada sekat dari ventrikel kanan dan kiri belum sempurna benar. Habitat hidup di darat, air tawar atau air laut, di daerah tropis dan daerah temperate (Carr,1977).
Reptilia tidak mempunyai banyak kelenjar pada kulitnya. Pada Serpentes terdapat modifikasi dari labial gland di rahang atas. Sedangkan pada Squmata, satu-satunya spesies yang mempunyai kelenjar racun, dimana kelenjar racun adalah modifikasi sublingual gland. Pada Crocodylia dan Chelonia lidahnya tidak bisa dijulurkan, hanya pada dasar mulut digunakan untuk menelan. Pada Squamata, lidah pada bagian depan sempit dan bisa ditarik ke bagian belakang. Pada Serpentes, lidah sempit dan bertakik dalam yang pada bagian ujungnya bertindak sebagai organ sensori untuk merasakan bau dan suhu (Penuntun Praktikum Taksonomi Hewan Vertebrata, 2010).
Subordo Serpentes dikenal dengan keunikannya yaitu merupakan Reptilia yang seluruh anggotanya tidak berkaki (kaki mereduksi) dari ciri-ciri ini dapat diketahui bahwa semua jenis ular termasuk dalam subordo ini. Ciri lain dari subordo ini adalah seluruh anggoanya tidak memiliki kelopak mata. Sedangkan fungsi pelindung mata digantikan oleh sisik yang transparan yang menutupinya. Berbeda dengan anggota Ordo Squamata yang lain, pertemuan tulang rahang bawahnya dihubungkan dengan ligament elastic (Brotowidjoyo, 1989).
Reptil terdiri dari 4 ordo yaitu Testudinata, Rhynchochephalia atau Tuatara, Squamata dan Crocodilia. Sub kelas dari Testudinata adalah pleurodira, cryptodira, paracrytodira. Sub ordo dari Squamata adalah sauria (kadal) dan serpentes (ular). Sub ordo dari Crocodilia adalah gavial, alligator, dan crocodilidae (Pope, 1956). Oleh karena itu, untuk membuat suatu system klasifikasi diperlukan adanya pengamatan morfologi. Dari pengamatan morfologis dapat diukur parameter morfologinya sehingga dapat dilakukan pengindentifikasiannya dan berakhir dengan pembuatan kunci determinasi dari reptil.
Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik ini mengalami pergantian secara periodik yang disebut molting. Sebelum mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan kultikula baru di bawah lapisan yang lama. Pada Subordo Ophidia, kulit/sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada Subordo Lacertilia, sisiknya terkelupas sebagian. Bentuk dan susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap. Pada ular sisik ventral melebar ke arah transversal, sedangkan pada tokek sisik mereduksi menjadi tonjolan atau tuberkulum. Anggota squamata memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada Subordo Ophidia, Subordo Amphisbaenia, dan beberapa spesies Ordo Lacertilia. Perkembangbiakan ordo squamata secara ovovivipar atau ovipar dengan vertilisasi internal. Persebaran Squamata sangat luas, hampir terdapat di seluruh dunia kecuali Arktik, Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania (Weber, 1915).
Menurut Jasin (1992), ciri-ciri khusus dari kelas Reptilia adalah sebagai berikut: 1) Tubuh dibungkus oleh kulit kering yang menanduk (tidak licin) biasanya dengan sisik atatu bercarapace; beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit. 2)Mempunyai dua pasang anggota, yang masing-maing 5 jari dengan kuku yang cocok untuk lari, mencengkeram dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung, dan pada ular bahkan tidak memilikinya. 3) Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna; tempurung kepala mempunyai satu condylus ossipitalis. 4) Jantung tidak sempurna, terdiri atas 4 ruangan, dua auricular dan sebuah ventriculus (pada Crocodilia terpisah menjadi dua, tapi masih berlubang yang disebut foramen panizzae). Terdapat sepasang archus aorticus, ber-erythrosit dengan bentuk oval biconvex dan dengan nucleus. 5) Pernapsan dengan paru-paru; pada penyu bernapas juga dengan cloaca. 6) Memiliki 12 nervi cranialis. 7) Suhu tubuh tergantung pada lingkungan. 8) Fertilisasi didalam tubuh, biasanya mempunyai alat kopulasi; telur besar dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak atu bercangkok tipis. Telur biasanya diletakkan disuatu tempat dibiarkan menetas sendiri, tapi pada beberapa hewan misalnya kadal dan ular dierami oleh sang betina. 9) Segmentasi secara meroblastis, mempunyai membrane embryonis (amnion chorin yolk sacc dan alanthois). Anak yang lahir/menetas mirip dengan yang dewasa, dan tidak ada metamorphose.

METODE PENELITIAN
            Praktikum yang berjudul “Morfologi & Identifikasi Hewan Vertebrata Kelas Reptilia” ini dilakukan pada hari Kamis, 24 Mei 2018. Pukul 12.30–14.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Terpadu IAIN Jember. Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum antara lain plastik, kloroform, loup, penggaris, kapas, buku identifikasi, lembar pengamatan & alat tulis. Sedangkan untuk bahan yang digunakan yaitu dari spesimen kelas Reptil (Cicak dan Ular). Metode yang digunakan adalah mengamati secara langsung dari spesimen yang akan diamati. Cara kerja untuk praktikum dari spesimen diatas yaitu 1). Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, 2). Meletakkan spesimen pada plastik untuk selanjutnya dibius menggunakan kloroform, 3). Mengamati spesimen dengan menggunakan kaca pembesar (Loup), 4). Mencatat karakter morfologi nya, 5). Menggambarkan secara skematis dan memberi keterangan pada bagian-bagian tubuh yang ditunjuk, 6). Menuliskan klasifikasi nya dan menuliskan kunci identifikasinya, 7). Menganalisis hasil pengamatan.

HASIL
Tabel 1.1 Gambar Pengamatan Spesimen Kelas Reptilia

Cicak
Gambar literatur
Gambar asli
Gambar tangan









Ular
Gambar literatur
Gambar asli
Gambar tangan

 





Berdasarkan dari Tabel 1.1 diatas, praktikum kali ini mengamati dari beberapa spesies yang termasuk dalam Kelas Reptilia. (Cicak) untuk identifikasinya memiliki bentuk tubuh pipih dorsolateral, diamater mata 0,3 cm, diameter telinga 2 cm, lebar kepala 1,2 cm, panjang badan 5,5 cm, panjang ekor 3,8 cm, warna kepala putih dengan bercak hitam, bagian punggung berwarna putih kekuningan, perut berwarna kuning pucat dan paha berwarna abu-abu kekuningan dengan kunci determinasi 1b-3a-5a. Selanjutnya (Ular) untuk identifikasinya memiliki bentuk tubuh memanjang, warna tubuh dengan bercorak kuning, hitam, dan coklat, panjang kepala 3,5 cm, lebar kepala 2 cm, bentuk kepala oval, bentuk pupil bulat, panjang tubuh 40 cm, lebar tubuh 3,4 cm.

PEMBAHASAN

Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Nama kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan (Latin : reptum = melata atau merayap) dan studi tentang reptilian disebut Herpetology (Yunani : creptes = reptil) (Jasin,1992).  
1.       Cicak (Hemidactylus frenatus)
      Cicak dinding (Hemidactylus frenatus) adalah jensi reptil yang termasuk suku Gekkonidae, ordo squamata. Cicak ini biasanya merayap di dinding atau pohon hal ini karena cicak ini memiliki ciri khusus berupa telapak kaki dengan sistem perekat yang dibangun oleh telapak kaki dengan paralel yang memungkinkan cicak dinding dapat menempelkan kakinya di dinding dan berjalan tanpa terpeleset seperti spidermen. Untuk memperoleh makanan, cicak dinding mempunyai ciri khusus berupa lidah yang panjang dan lengket. Bentuk lidahnya mempunyai ini digunakan untuk menangkap mangsa berupa serangga. Cicak digolongkan sebagai penipu yang ulung dia akan memutuskan ekornya (autotomi), kemudian ekor tersebut akan bergerak-gerak untuk mengalihkan perhatian musuh. Sementara itu, cicak dengan ekor putus akan leluasa untuk memloloskan diri.
      Hemidactylus frenatus memiliki kepala putih dengan bercak hitam, dagu  bersisik, mempunyai mulut berwarna putih, punggung berwarna putih kekuningan, perut berwarna kuning pucat dan paha berwarna abu-abu kekuningan. Family Geckonidae dibagi atas lima bagian yaitu caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), cauda (ekor) dan squama. Menurut Murtiasih (2001: 60) menyatakan bahwa, pada bagian caput (kepala) terdapat beberapa bagian yaitu rima oris (celah mulut) yang terletak  pada ujung rostrum (moncong), organon visus, nares anteriores, dan lubang telinga. Rima oris terdiri dari maxilla, mandibula, palatum, lingua, dan dentes. Sedangkan pada organon visus terdiri atas palpebra superior dan palpebra inferior (Kastawi dkk 1992).
     
Klasifikasi
Kingdom   : Animalia
Filum         : Chordata
Class          : Reptilia
Ordo          : Squamata
Family       : Geckonidae
Genus        : Hemidactylus
Spesies       : Hemidactylus frenatus

Karakter morfologi
Bentuk tubuh         : pipih dorsolateral
Warna tubuh         : putih tulang
Warna kepala        : putih dengan bercak hitam, bagian punggung berwarna putih                           kekuningan
Warna perut          : kuning pucat dan paha berwarna abu-abu kekuningan
Ukuran tubuh        : panjang badan 5,5 cm, panjang ekor 3,8 cm
Diameter mata       : 0,3 cm
Diameter telinga    : 2 cm
Lebar kepala          : 1,2 cm

Kunci identifikasi
1a-3a-4b-5a (Saepuddin, 2004)


2.      Ular Pyton (Python reticulatus)
      Adapun morfologi dari tubuh ular Pyton (Python reticulatus) adalah mulut yang digunakan untuk mengunyah makanan. Di dalam mulut terdapat lidah yang bercabang yang biasanya dijulurkan keluar sebagai alat perasa dan peraba. Dari beberapa spesies ular ada beberapa yang spesies yang dapat menghasilkan bisa yang mematikan dan adapula yang tidak menghasilkan bisa. Secara morfologi ular terbagi atas bagian kepala, badan dan ekor dan juga leher yang menjadi penghubung antara bagian kepala dengan badan. serta ekor yang dapat membantu dalam proses pergerakan ular.
      sedangkan bagian dari anatomi tubuh ular Pyton (Python reticulatus)  yaitu faring (Pharinx), anus (Rektum), esophagus (Oesophagus), kloaka (Cloaca), usus kecil (Intestine tenuae), empedu (Vesica fellea), usus besar (Intestine resum), lambung (Ventriculus), ginjal (Ren), hati (Hepar), saluran kemih (ureter), dan jantung (Cor).  Sistem respirasi ular Pyton (Python reticulatus) pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh ular dan di pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh ular akan dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung.
      Sistem pencernaan dimulai saat ular Pyton (Python reticulatus) menelan makanan, makanan yang telah di telan akan melalui esophagus kemudian sampai pada lambung dengan gaya peristaltik makanan akan sampai pada lambung. Di dalam lambung akan ada pencernaan secara mekanik dan kimia, makanan akan di cerna dengan bantuan enzim yang berasal dari pankreas dan juga empedu dari hasil ekskresi hati. Setelah makanan di cerna dalam lambung, kemudian akan melewati usus halus dimana akan di serap sari-sari makanan yang terkandung, setelah itu pada usus besar proses penyerapan air akan dilakukan, dan kemudian sisa-sisa atau ampas makanan akan di keluarkan melalui kloaka.
      Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada ular Pyton (Python reticulatus) yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya.
      Sistem reproduksi dari ular Pyton (Python reticulatus) dapat dibedakan antara sistem genitalis feminine (betina) dan sistem genitalis musculina (jantan). Sistem genitalis feminine terdiri atas sepasang ovarium yang berbentuk ovoid pada datarannya terdapat benjolan retroperitonial. Oviduct yang merupakan saluran yang berdinding tipis, mulai dari cranial sabagai corong ostium abdominalis. Oviduct memiliki kelenjar dindingnya yang memberi kulit keras pada ovum yang sudah dibuahi. Oviduct bermuara di kloaka yang dinding dorsal agak ke muka daripada muara ureter. System genitalis musculina terdiri atas sepasang testis yang berbentuk oval kecil yang berwarna keputih-putihan. Di dekatnya terdapat saluran epididimis kemudian dilanjutkan oleh saluran vasa deferensia. Pada bagian caudalnya bersatu dahulu dengan ureter baru masuk kloaka. Di samping itu semua terdapat alat kopulation yang disebut hemi-penis yang terjadi antara dua organon yang terjadi karena tonjolan dinding kloaka. Pada waktu istirahat melipat masuk dengan dinding otot di sebelahnya. Pada waktu copulation hemi-penis ditonjolkan keluar sedang otot daging ke sebelah dalam. Semua bagian alat-alat genitalis itu digantung oleh alat penggantung yang masing-masing ialah mesovarium untuk ovarium, dan ligamentum untuk oviduct.
      Sistem reproduksi pada reptilia dalam hal ini Ular Pyton adalah secara internal yaitu terjadi di dalam tubuh induknya. Setelah proses vertilisasi terjadi maka akan terbentuk telur yang kemudian akan menetas dan mengeluarkan anaknya. Sistem reproduksi seperti ini yang disebut sebagai ovovivipar atau bertelur melahirkan. Sedangkan ada beberapa kelas reptil yang reproduksinya secara ovipar yaitu dengan bertelur, kemudian perkembangan embrionya akan terjadi diluar tubuh induknya.
      Sistem ekskresi pada reptilia dalam hal ini Ular Pyton adalah metanefros. Pada saat embrio reptilia memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi mesonefros hingga metanefros. Hasil ekskresi pada reptilia adalah asam urat. Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amon ia yang dihasilkan oleh mamalia. Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam volume yang besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta berwarna putih. Beberapa jenis reptil menghasilkan amonia seperti buaya dan kura-kura. Ular tidak memiliki kandung kemih sehingga asam urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses melalui kloaka. Habitat Ular Pyton (Python reticulatus) hidup hutan, perswahan, dan di tempat yang berarair seperti rawa-rawa.

Klasifikasi
Kingdom   : Animalia
Filum         : Chordata
Class          : Reptilia
Ordo          : Squamata
Family       : Pythonidae
Genus        : Python
Spesies       : Python reticulatus (Mukayat, 1989)

Karakter Morfologi
Bentuk tubuh         : memanjang
Bentuk kepala        : oval
Ukuran kepala       : panjang kepala 3,5 cm, lebar kepala 2 cm,
Bentuk pupil          : bulat
Warna tubuh         : bercorak kuning, hitam, dan coklat
Ukuran tubuh        : panjang tubuh 40 cm, lebar tubuh 3,4 cm.

Kunci identifikasi
-           
SIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami laksanakan dapat disimpulkan bahwa dari kelas reptilia dengan nama cicak dinding (Hemidactylus frenatus) memiliki ciri-ciri ciri yaitu bentuk kepala segitiga, bentuk pupil oval berwarna hitam. Hewan ini  memiliki sisik pada bagian kepala dengan sisik yang halus berwarna cream dan tubuh agak transparan dengan  susunan sisik rapat serta permukaannya halus. Cicak tidak memiliki lubang pit dan gigi bias. Bentuk ekor bulat dan runcing keujung. Ciri khas dari hewan ini yaitu memiliki bercak putih pada bagian dorsal. Sedangkan ular (Python reticulatus) struktur morfologinya terdiri dari mulut, mata, kepala, leher, badan, anus dan ekor (dapat membantu dalam proses pergerakan ular). Untuk bagian anatominya, terdiri atas batang tenggorokan (Pharinx), kerongkongan (Oesophagus), jantung (cor), paru-paru (pulmo), hati (hepar), usus (intestinum), kloaka, pankreas dan lambung (Ventriculum). Dari beberapa spesies ular ada beberapa yang spesies yang dapat menghasilkan bisa yang mematikan dan adapula yang tidak menghasilkan bisa.

DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo.1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Carr, A.1977. The Reptil he life. Time Books inc Alexandria
Kastawi. Dkk., 1992. Macam-macam dan Jenis Cicak. Jakarta: Laporan   Tahunan
Kementerian Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: PT Syigma
Jasin, M. 1987. Zoologi in Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya
Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar.  Jakarta: Erlangga
Romimohtarto, Kasijan. 2007. Biologi Laut Ilmu tentang Pengetahuan Biota Laut. Jakarta: Djamabatan Anggota IKPI
Saepuddin, A. 2004. Beberapa Spesies Cicak dan Tokek (Family Geckonidae) di Wilayah Bogor. [Skripsi] Bogor: Intitut Pertanian Bogor
Tim Taksonomi Hewan Vertebrata. 2010. Penuntun Praktikum Taksonomi Hewan Vertebrata. Padang: Universitas Andalas
Pope, CH. 1956. The Reptile World. Pope, CH. 1956. The Reptile World. Routledge and Kegal Paul Ltd : London Routledge and Kegal Paul Ltd
Weber, M. 1915. The reptilia of The Indo-Australian Archipelago. Amsterdam


Komentar

  1. As stated by Stanford Medical, It is indeed the ONLY reason this country's women live 10 years more and weigh 42 lbs lighter than we do.

    (And by the way, it has absoloutely NOTHING to do with genetics or some hard exercise and really, EVERYTHING to about "how" they are eating.)

    P.S, What I said is "HOW", not "WHAT"...

    TAP on this link to see if this little questionnaire can help you unlock your real weight loss potential

    BalasHapus
  2. Situs Judi Slot Online, Daftar Slot Online, Situs Slot Online, Agen Casino 1xbet 1xbet m88 m88 온라인카지노 온라인카지노 카지노 카지노 betway betway rb88 rb88 카지노 카지노 온카지노 온카지노 17 How to play: How to play, strategies, free 꽁 머니 5 만

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Arthropoda

Laporan Praktikum Phylum Porifera & Cnidaria